Dalam demokrasi, menurut Musni Umar yang menulis disertasi “Demokrasi dan Islam di Kalangan Orang-Orang Miskin Studi Kasus di Solo,” perbedaan pendapat dan sikap politik sangat dihargai, bahkan dalam Islam, perbedaan pendapat adalah rahmat (ikhtilafuu ummaty rahmah).
“Mengenai reaksi keras terhadap sikap politik Dipo Alam dengan wacananya memboikot media, mengemukakan hal itu didasarkan pada beberapa hal, salah satunya adalah perbedaan kepentingan. “Ini sangat lumrah dalam politik, karena teman yang abadi hanya kepentingan,” katanya.
Reaksi keras itu juga karena ada pihak yang terganggu kepentingannya. “Menjadi oposisi dari sebuah pemerintahan di negara manapun didunia selalu ada risiko,” kata Musni.
Dia mengemukakan, pihak yang berkuasa akan membela diri dari berbagai gerakan dan kritikan. “Jika gerakan dan kritik dinilai menganggun, salah satu langkah adalah melakukan boikot seperti yang dikemukakan Dipo Alam,” katanya.
Reaksi keras juga datang karena tidak terbiasa menerima kritik. “Media dikendalikan pemodal dan dijalankan oleh para wartawan. Mereka itu bukan malaikat, bisa salah dan bisa pula benar.Karena memiliki masing-masing kepentingan, maka keduanya bisa bersatu dan bisa pula berseberangan,” katanya.
Musni mengemukakan dirinya berpendapat tidak ada yang salah dari sikap dan praktik politik yang dilakukan Dipo Alam. “Sangat tergantung dan dipengaruhi kepentingan masing-masing dalam menilainya,” ujar Musni , yang juga lulusan Universitas Kebangsaan Malaysia.