Saturday, March 12, 2011

Menyayangi Makhluk Di Bumi

اَلرَّاحِمُوْنَ يَرْحَمُهُمُ الرَّحْمنُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى اِرْحَمُوْا مَنْ فِي الاَرْضِ يَرْحَمْكُمْ مَنْ فِي السَّمَآءِ



Para penyayang itu akan disayangi oleh Yang Maha Penyayang Yang Maha Suci lagi Maha Tinggi. Sayangilah olehmu sekalian makhluk yang ada di bumi, niscaya akan menyayangi kamu sekalian makhluk yang ada di langit. [HR. Abu Daud dan Tarmidzi]



الرَّاحِمُونَ يَرْحَمُهُمُ الرَّحْمَنُ ارْحَمُوا أهل الأَرْضِ يَرْحَمْكُمْ أهل السَّمَاء



Orang-orang yang penyayang niscaya akan disayangi pula oleh ar-Rahman (Allah). Maka sayangilah penduduk bumi niscaya penduduk langit pun akan menyayangi kalian. [HR. Ahmad]



Pengertian dari hadits ini adalah bahwa orang-orang yang sayang kepada makhluk yang ada di bumi dari manusia dan binatang yang tidak diperintah membunuhnya dengan berbuat baik kepadanya, maka Dzat Yang Maha Penyayang akan berbuat baik kepada mereka. Sayangilah olehmu sekalian siapa saja yang kamu sekalian mampu menyayangi mereka dari jenis-jenis makhluk Allah ta’ala, meskipun makhluk yang tidak berakal, dengan mengawsihi mereka dan berdoa bagi mereka dengan rahmat dan ampunan, niscaya para malaikat akan memohonkan ampun bagi kamu sekalian.



Termasuk apa yang di bumi adalah segala tanaman dan juga makhluq tak bernyawa seperti tanah, batu, air, dan udara. Jika kita menyayangi itu semua, maka Allah pun menyayangi kita. Jika Allah menyayangi kita, maka seluruh malaikat pun akan menyayangi kita, dan kemudian diilhamkan kepada makhluq yang di bumi agar menerima kita.



إِذَا أَحَبَّ اللَّهُ الْعَبْدَ نَادَى جِبْرِيلَ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ فُلَانًا فَأَحْبِبْهُ فَيُحِبُّهُ جِبْرِيلُ فَيُنَادِي جِبْرِيلُ فِي أَهْلِ السَّمَاءِ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ فُلَانًا فَأَحِبُّوهُ فَيُحِبُّهُ أَهْلُ السَّمَاءِ ثُمَّ يُوضَعُ لَهُ الْقَبُولُ فِي الْأَرْضِ



Apabila Allah mencintai seorang hamba-Nya, Dia menyeru Jibril: “Sesungguhnya Allah mencintai si anu maka cintailah dia.” Maka jibril mencintai hamba itu lalu Jibril berseru kepada penduduk langit: “Sesungguhnya Allah mencintai si anu, maka cintailah dia.” Maka seluruh penduduk langit mencintai hamba itu, kemudian orang itu pun dijadikan bisa diterima oleh penduduk bumi. [HR. Bukhari dari Abu Hurairah]



Imam Al Ghozali telah dimimpikan dalam tidur lalu dikatakan kepadanya: “Apakah yang diperlakukan oleh Allah SWT kepadamu?”

Beliau berkata: “Aku telah dihadapkan kehadapan Allah SWT seraya Allah SWT berfirman kepadaku: “Sebab apa engkau dihadapkan kepada-Ku?” Maka aku mulai menyebutkan amal-amalku.

Kemudian Allah SWT berfirman: “Aku tidak menerima amal-amal tersebut. Sesungguhnya yang Aku terima dari kamu hanyalah pada suatu hari ada sekor lalat yang hinggap pada tinta penamu untuk meminum tinta tersebut, sedangkan engkau tengah menulis, lalu engkau berhenti menulis karena sayangmu pada lalat tersebut sehingga lalat tersebut dapat mengambil bagiannya”.

Allah SWT berfirman: “Wahai para malaikat, bawalah hamba-Ku Al Ghozali ini ke dalam surga!”



Telah menceritakan kepada kami Isma’il telah menceritakan kepadaku Malik dari Sumayya bekas budak Abu Bakr, dari Abu Shalih As Samman dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Pada suatu ketika ada seorang laki-laki sedang berjalan melalui suatu jalan, lalu dia merasa sangat kehausan. Kebetulan dia menemukan sebuah sumur, maka dia turun ke sumur itu untuk minum. Setelah keluar dari sumur, dia melihat seekor anjing menjulurkan lidahnya menjilat-jilat tanah karena kehausan. Orang itu berkata dalam hatinya; ‘Alangkah hausnya anjing itu, seperti yang baru aku alami.’ Lalu dia turun kembali ke sumur, kemudian dia menciduk air dengan sepatunya, dibawanya ke atas dan diminumkannya kepada anjing itu. Maka Allah berterima kasih kepada orang itu (diterima-Nya amalnya) dan diampuni-Nya dosanya.’ Para sahabat bertanya; ‘Ya, Rasulullah! Dapat pahalakah kami bila menyayangi hewan-hewan ini? ‘ Jawab beliau: ‘Ya, setiap menyayangi makhluk hidup adalah berpahala.” [HR. Bukhari]