Friday, March 4, 2011

Polisi Masih Buru Penikam Wartawan

 Polisi Masih Buru Penikam Wartawan

JAYAPURA, KOMPAS.com – Kepala Kepolisian Daerah Papua, Inspektur Jeneral (Pol) Bekto Suprapto menyatakan, Polda Papua dan Kepolisian Resort Kota Jayapura telah membentuk tim khusus untuk memburu pelaku penikaman terhadap wartawan media online Vivanews.com, Banjir Ambarita .

"Siapun pelakunya, kita ungkap dan kita kejar, akan kita seret ke pengadilan," ungkap Bekto kepada wartawan di Jayapura, Papua, Jumat (4/3/2011).

Bekto mengatakan, pihaknya sangat prihatin terhadap peristiwa penikaman Banjir. Ia meminta wartawan di Jayapura meningkatkan kehati-hatiannya. Seharusnya tidak boleh terjadi.

"Sekarang polisi sedang bekerja keras untuk mengungkap kasus itu apa, apa ada kaitannya dengan pekerjaan sebagai wartawan atau sebagai warga masyarakat biasa yang lewat. Karena kasus seperti itu bisa terjadi di mana saja," ujar Bekto

Seperti diberitakan, Banjir Ambarita yang bertugas di Jayapura, ditikam oleh orang tidak dikenal, di Jayapura, Papua, Kamis (3/3/2011) dini hari sekitar pukul 01 .45. WIT. Banjir menderita empat luka tusuk senjata tajam di perut dan dada sebelah kiri. Peristiwa penusukan tersebut terjadi di dekat gapura Kantor Wali Kota Jayapura, Jayapura . Banjir saat itu hendak pulang ke rumahnya di Dok VIII usai menghadiri ibadah penghiburan di rumah salah satu wartawan.

Ia mengendarai sepeda motor seorang diri, tiba-tiba dipepet dua orang yang berboncengan sepeda motor bebek dari sebelah kirinya. Pembonceng langsung menikam perut dan dada Banjir. Banjir saat ini di rawat intensif di RS Marthen Indey, Jayapura setelah menjalani operasi.

Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jayapura Viktor Mambor menduga penikaman tersebut berkaitan dengan - yang ditulis Banjir. Banjir beberapa hari terakhir menulis kasus asusila tiga oknum polisi Polresta Jayapura terhadap seorang tahanan wanita di sel tahanan Mapolresta Jayapura.