Saturday, March 5, 2011

Razia DUBUR (lubang pantat/asshole/bool) masi berlangsung!

Bekasi - Polisi dan Satpol PP Pemkot Bekasi merazia dan memeriksa dubur 15 anak jalanan yang terjaring razia gabungan. Hasilnya, dubur para anak jalanan tersebut normal atau belum pernah disodomi.



'Semuanya masih 'perawan'. Mereka belum pernah disodomi,' ujar Kabagops Polresta Bekasi, Kompol Museni, dalam perbincangan dengan detikcom di kantornya, Rabu (20/01/10).



Tindakan Polresta dan Satpol PP memeriksa dubur anak jalanan ini menindaklanjuti pengakuan Baekuni alias Babe (48), tersangka kasus mutilasi sejumlah anak jalanan. Babe mengaku sudah membunuh 10 orang anak jalanan.



Sebelum dihabisi nyawanya, bocah-bocah malang itu disodomi terlebih dahulu oleh Babe. Menurut Babe, salah satu korbannya adalah anak jalanan Bekasi. Mayat bocah itu dibuang di samping tempat sampah Bulakkapal Trade Centre (BTC).






Mengenai korban asal Bekasi ini, Museni mengaku polisi belum bisa mengungkap identitasnya. Dia juga mengatakan, belum ada keluarga yang melapor kehilangan anggotanya.



'Hingga saat ini identitas korban masih Mr X. Belum ada keluarga yang melapor kehilangan anak dengan ciri-ciri mirip korban,' ujar Museni.



JAKARTA, KOMPAS.com — Psikolog forensik dari Universitas Bina Nusantara, Jakarta, Reza Indragiri Amriel, menyatakan, pemeriksaan dubur untuk mengenali anak-anak korban sodomi sebenarnya tidak membutuhkan prosedur khusus. Pemeriksaan anus bahkan dapat dilakukan hanya dengan mata telanjang.






'Anak atau siapa pun yang telah menjadi obyek penyemburitan atau sodomi akan memiliki anus berbentuk corong. Mirip dengan tabung kaca yang ada pada lampu semprong. Benar-benar bolong seperti tabung. Lewat pemeriksaan mata telanjang, anus berbentuk corong itu bisa langsung dilihat, jadi tak membutuhkan prosedur khusus,' ungkap Reza saat dihubungi Kompas.com, Rabu (20/1/2010), menanggapi rencana pihak kepolisan melakukan pemeriksaan dubur anak jalanan guna mendukung pemberantasan eksploitasi anak terkait kasus pelecehan seksual.



Akibat perlakuan sodomi, lanjutnya, korban biasanya akan mengalami masalah dengan organ pencernaannya, terutama saat buang hajat. 'Benar-benar bolong seperti tabung. Efeknya, mereka akan kesulitan menahan buang air besar karena otot-otot penahan pembuangannya sudah rusak,' ujar Amriel.



Amriel menekankan, walaupun tidak dibutuhkan prosedur khusus, pemeriksaan sebaiknya dilakukan dengan hati-hati dan mempertimbangkan dampak psikologis anak-anak yang menjalaninya. Sebelum pemeriksaan, perlu ada pendekatan dan sosialisasi yang tepat kepada anak dan pihak keluarga.



'Terlepas dari itu, jika dilakukan lewat paksaan, bisa kita bayangkan, akan memunculkan perasaan takut dan sejenisnya. Untuk mengatasinya, sekali lagi, awali dengan sesi informasi terlebih dahulu, baik untuk si anak maupun keluarganya,' ujarnya.