MANADO, KOMPAS.com – Pertamax menjadi alternatif sebagian sopir angkutan di Kota Manado, Sulut menyusul terjadinya kelangkaan premium di sejumlah SPBU sejak Jumat (4/3/2011) pagi.
"Terpaksa membeli pertamax dengan harga Rp 8.650 per liter, kendati harganya hampir dua kali lipat dari harga premium bersubsidi Rp 4.500, karena takut tidak mendapat pasokan bahan bakar minyak," kata Johanis Rumimper, sopir angkutan kota, Jumat (4/3/2011).
Kelangkaan BBM terjadi sejak pagi hari dan masih berlangsung hingga sore ini, karena banyak SPBU yang kehabisan stok premium.
Habisnya stok premium di sebagian SPBU di Kota Manado menyebabkan antrean panjang kendaraan bermotor.
Sales Area Manager BBM Retail Pertamina Manado, Irwansyah mengatakan, terjadinya kekosongan stok premium dan solar di sejumlah SPBU disebabkan keterlambatan kapal tanker dari kilang Balikpapan.
"Direncanakan masuk tadi malam, tetapi baru bisa merapat pada sekitar pukul 10.00 Wita hari ini, akibatnya sejumlah SPBU kehabisan pasokan untuk dijual ke konsumen," kata Irwansyah.
Kapal tanker yang mulai dibongkar di Depot Bitung, kata Irwansyah membawa premium sebanyak 6.000 kiloliter premium dan 14.000 kiloliter solar. "Stok sudah ada, makanya diharapkan kondisi akan kembali pulih," kata Irwansyah.
Irwansyah meminta masyarakat pengguna BBM tidak perlu cemas, karena stok yang sudah masuk hari ini mampu penuhi kebutuhan normal harian.
"Masyarakat jangan memborong BBM, karena stok yang ada cukup banyak, apalagi bila distribusi angkutan mobil tanki berjalan lancar maka dalam waktu cepat semua stok SPBU akan terisi," kata Irwansyah.
